Rabu, 08 Juni 2016

ILMU ALAMIAH DASAR- PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA

MAKALAH

ILMU ALAMIAH DASAR
“ PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA “




          OLEH :
      SRI SEPTILAWATI FITRI


DOSEN PEMBIMBING :
AFRAHAMIRYANO

                                                              

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK 
2016



a.      PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang mikrokosmos dan makrokomos, para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya. Manusia sebagai makhluk tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya, untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang di amati. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi, timbullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta. Teori tersebut di kelompokkan menjadi:

1.      Teori Keadaan Tetap (steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan, bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi. Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semsta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya.
Dengan di ketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi dengan bumi dari pemotretan hasil satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spectra yang menuju ke panjang gelombang yang lebih besar yaitu kearah merah yang di sebut dengan pergeseran merah. Hasil penemuan itulah yang menguatkan teori bahwa alam semesta selalu berekspansi dan berkontraksi.Siklus tersebut diduga berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi serta bintang-bintangnya.Ekspansi ini di dukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen dan akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang lebih kompleks. Sedangkan masa kontraksi galaksi dan bintang yang terbentuk, meredum dan unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Dengan demikian harus ada ledakan yang memulai adanya pengembangan.
2.      Teori Ledakan Dahsyat (Big Bang Theory)
Teori ini menyatakan bahwa alam semsta ini berasal dari kondisi super padat dan panas yang kemudian meledak, mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu. Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu masa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meladak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, masa yang berserak itu berbentuk kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukungan oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Menurut teori ini ada beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta, yakni:
a.       Masa batas dinding planck yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan Panck.
b.      Masa Jify yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-23 detik, dengan jari-jari alam semesta 10-13 cm dengan kerapatnnya 1055 kali kerapatan air.
c.       Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik. Pada masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih da tidak berstruktur serta diikuti dengan terbentuknya hadron yang mempunyai kerapatan 109 ton tiap sentimeter kubik.
d.      Masa pembentukan Lipton yaitu masa pada saat alam semsta berumur 10- detik.
e.       Masa radiasi yaitu masa alama semesta berumur 1 detik sampai satu juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hidrogen menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mepunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
f.       Masa pembentukan Galaksi yaitu pada usia alam semesta 108-109 tahun. Pada saat usia ini galaksi masih berupa kabut Pilin yang berputar membentuk piringan raksasa.
g.      Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun.

3.      Teori Creatio Continua
Dikemukakan oleh Fred hoyle, Bindi dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat siciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada,alam semesta tidak pernah bermula dan tidak pernah berakhir.

4.      Teori Ilmiah   Immanuel.
Teori Imanuel menyatakan mula-mula muncul gumpalan awan sangat tebal dan dingin, terdiri dari gas dan debu yang partikel-partikelnya bergerak acak. Akibat perbedaan tekanan di sekitar awan partikel-partikel debu pun bergerak pelan di dalam awan dan mulai berputar ke satu arah mengelilingi dirinya. Akibat perbedaan kecepatan partikel terbentuklah pusaran-pusaran kecil yang saling menekan kemudian setiap pusaran beretraksi membentuk inti planet yang selanjutnya akan berdiri sendiri sebagai planet. Bagian terbesar gumpalan awan akan tertarik ke arah pusatnya dan membentuk embrio pertama matahari. Seiring berjalannya waktu inti-inti planet bergerak rutin pada garis internalnya sehingga menyebabkan penebalan sebagian partikel ke pusat-pusat planet, disertai dengan tekanan yang besar. Akibat tekanan yang besarsuhu panas inti matahari pun melonjak hingga 1 juta derajat celcius lebih. Karena disebabkan di sana terjadi reaksi-reaksi nuklir yang menambah energi panas, sehingga membuat warna permukaan matahari menjadi kuning menyala dan radiasi matahari pun mulai membersihkan udara yang ada di sekitar panet-planet.

5.      Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu


b.      PEMBENTUKKAN TATA SURYA

Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi kita masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada diluar angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang.Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itupun secara perlahan mengadakan kontraksi.Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun temperaturnya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang tetap seperti matahari.
Galaksi merupakan kumpulan 1011 atau 100 milyard bintang-bintang, salah satu diantaranya adalah Matahari atau pusat tata surya kita ini. Kumpulan bintang-bintang dan dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau berbentuk cakram.Dimana garis tengahnya mempunyai panjang 100 tahun cahaya, tebalnya 10 tahun cahaya.Matahari atau pusat tata surya kita berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya 3 macam galaksi :
a. Galaksi berbentuk spiral
b. Galaksi berbentuk elips
c. Galaksi berbentuk tak beraturan
Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang berbentuk spiral dan memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang dan masih banyak gumpalan-gumpalan kabut gas maupun galaksi kecil yang banyak jumlahnya. Galaksi Andromeda merupakan galaksi terdekat yang juga berbentuk spiral dan jauhnya 870.000 tahun cahaya.Galaksi mengadakan rotasi dengan arah berlawanan dengan jarum jam. Banyak teori tentang asal usul tata surya dikemukakan orang, tetapi belum ada satu pun yang dapat diterima oleh semua pihak. Diantara teori itu antara lain :

1)      Hipotesis Nebuler/debu
Hipotesis ini dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. Ia yakin bahwa system tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas. Pada proses kondensasi tersebut sebagian terpisah dan merupakan cincin yang mengililingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari.
2)      Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran hipotesis nebular yang menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adnya bintang besar lain yang sedang lewat didekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita.
3)      Teori Tidal/ pasang surut
Hipotesis ini dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys pada tahun 1919.menurut teori ini, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada saat itu, sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang lepas inilah kemmudian terbentuk planet – planet.
4)      Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis ini berpendapat bahwa kemungkinan matahari terdahulu merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari. Pecahan tersebut tetap berada disekitar dan beredar mengililinginya.
5)      Teori G.P. Kuiper
Dikemukakan oleh G.P. Kuiper pada tahun 1950. G.P Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan yang ditemui di tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandalkan matahari serta semua planet-planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa.
6)      Teori Awan Debu
Teori ini dikemukakan oleh Fred L. Whipel. Teori serupa juga dikemukakan Fred Hoyle dan Hannes Alven. Menurut mereka, pada mulanya matahari dengan piringan debu dan gas disekelilingnya berputar cepat. Partikel-partikel debu yang keras saling berbenturan melekat dan memadat menjadi bintang tunggal yaitu matahari.

·         Sistem Tata Surya
Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang. Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas Kopernikus” mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan seperti halnya dengan planet planet yang lain, beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis.Kesemuanya ini berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu.
Setelah adanya teropong dapat diamati planet-planet dan benda angkasa lain yang lebih banyak lagi seperti satelit, komet, meteor, debu dan gas antar planet.Semua benda angkasa ini beredar mengelilingi matahari sebagai pusat disebut Sistem Tata Surya.

Planet di dalam Tata Surya kita dapat dibagi menjadi 2 golongan :         

1. Planet Kecil (kerdil), seperti : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri umumnya garis tengahnya kecil, tetapi padat, rapat masa rata-ratanya terletak antara 2,4 – 5,5 gram setiap sentimeter kubik, biasanya tidak berlapisan angkasa tebal. Golongan ini menempati lintasan yang dekat dengan matahari.
2. Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, Pluto. Garis tengahnya jauh lebih besar dibandingkan pada golongan pertama namun kurang padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya Saturnus antara 0,7 – 1,6 gram setiap sentimeter kubik. Lintasan golongan ini jauh dari matahari.

Kesamaan planet di dalam tata surya :
1. Berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi, dalam hal ini matahari) dan berotasi (bergasing mengelilingi pusat masa planet sendiri). Keduanya bergerak searah berlawanan dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara. Aturan ini hampir tidak kecualinya diikuti denga patuh, kecuali oleh beberapa satelit.
2. Bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit mengelilingi planet hampir menyerupai lingkatan. Yang mengingkari hukum ini ialah Merkurius dan Pluto yang masing-masing mempunyai keeksentrikan 0,206 dan 0,247.
3. Selain lintasannya yang sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut terdapat pada bidang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan.

·         Bagian-bagian Tata Surya

1.Matahari
Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
a. Merupakan sumber energi (sinar panas).
b. mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta mengontrol peredaran planet lain.
c. Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.

2. Planet Merkurius
Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari.Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserap. Garis tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.

3. Planet Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen.Planet ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km, Rotasi venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.

4. Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak bumi dan matahari 149 juta km. Bumi mengalami rotasi 24 jam, bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah satelit yaitu bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari. Massa jenis bumi rata-rata + 5,52.
a. Gerak Rotasi Bumi
Pepatan bumi besarnya 1/300 hingga dapatlah dianggap bumi memiliki bentuk bola.Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bola langit. Para sarjana dari Yunani seperti Pythagoras, Philolaus, Herakleitos dan Kopernikus dari Polandia mengemukakan bahwa bola langit tetap tinggal diam sedang bumi berputar pada sumbunya dari barat ketimur dan disebut rotasi yang arahnya sama dengan arah revolusi.
b. Akibat Rotasi Bumi
  • Gerak semu harian dari matahari yang seakan-akan matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit dari Timur dan terbenam di barat.
  • Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola bumi menerima sinar matahari (siang), sedang separuh bola lainnya mengalami kegelapan (malam).
  • Penyerongan/penyimpangan arah angin, arus laut, yang dapat diterangkan dengan hukum Buys Ballot. Arus-arus hawa (angin) tidak begerak lurus dari daerah maksimum ke daerah minimum, tetapi membias ke kanan bagi belah bulatan utara dan membias ke kiri bagi belah bulatan selatan.
  • Penggelembungan di katulistiwa serta pemepatan di kutub bumi.
  • Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertikal tidak tepat menuju ke titik pusat bumi, terkecuali di katulistiwa dan di kutub.
  • Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam.
  • Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya.
c. Gerak Revolusi dari Bumi
Berkat penyelidikan para sarjana : Galileo Galilei, Tycho Brahe dan Keppler maka susunan alam secara Heliosentris dari Kopernikus diakui keunggulannya. Dalam susunan ini bumi berevolusi mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi selama 1 tahun. Akibat dari revolusi bumi :
  • Pergantian 4 musim yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½ LU)
  • Perubahan lamanya siang dan malam.
  • Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan. Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit. Menurut hukum Keppler pertama, maka orbit-orbit setiap planet memiliki bentuk bangun elips
d. Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi
Bumi mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gara gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi memiliki bobot karena pengaruh gaya gravitasi bumi.
e. Waktu
Waktu 24 jam dalam sehari semalam adalah berdasarkan gerak semu matahari dalam membuat satu revolusi lengkap. Bagi tujuan sehari-hari maka kita menggunakan waktu solar.Bagi keperluan tujuan astronomi atau perjalanan antar planet maka digunakan waktu sideris yang 4 menit lebih awal dari waktu solar.
f. Tahun Penanggalan (Kalender)
Bangsa mesir kuno, Sumeria dan Hindu sejak jaman dahulu memiliki perhitungan waktu yang berdasarkan revolusi bumi dan tahunnya disebut tahun matahari.Semenjak Julius Caesar (46 BC) telah ditetapkan bahwa tiap-tiap tahun terdiri dari 365 hari. Tahun keempat ditambah dengan satu hari yang disebut tahun kabisat (leap year)

5. Planet Mars
Jarak planet Mars dengan matahari 226,48 juta km. Garis tengahnya 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun, rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang dikirimkan oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sangat tipis.Mars mempunyai 2 satelit/bulan yaitu phobus dan daimus.

6.  Planet Yupiter
Merupakan planet terbesar bergaris tengah 138.560 km dengan rotasinya 10 jam dan mempunyai kurang lebih 14 satelit. Berdasarkan analisis spektroskopis yupiter mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44. Massa planet ini hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi.

7.Planet Saturnus
Merupakan planet terbesar setelah Yupiter, bergaris tengah 118.400 km, berotasi 10 jam dan merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk raksasa. Mempunyai massa jenis 0,75 g/cm2, sehingga terapung diair. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103oC.Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan.

8.  Planet Uranus
Jarak Uranus ke matahari 2860 juta km dan berevolusi dalam waktu 84 tahun, rotasinya 10 jam 47 detik dan arah geraknya berbeda dengan yang lainnya yaitu dari timur ke barat.Uranus bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada Januari 1986 Uranus memiliki 14 satelit.

9. Planet Neptunus
Jaraknya dengan matahari 4470 juta km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali putar.Mempunyai 2 satelit, satu diantaranya disebut Triton yang bergerak berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus.

10. Planet Pluto
Merupakan planet terjauh dari matahari dengan jarak + 5811 juta km dan tidak memiliki satelit.Suhu rata-rata pada planet ini 220oC. Pluto adalah nama dewa kegelapan dari bangsa Yunani berdasarkan kenyataan planet itu mendapat sinar matahari paling sedikit.

·         Benda-benda lain dalam Tata Surya
a.       Planetoida/Asteroida
Pada tahun 1801, Piazzi astronom dari Italia menemukan benda langit yang berdiameter + 900 km beredar mengelilingi matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter yang berjumlah + 2.000 buah.Benda-benda langit itu disebut Planetoida.Pada tahun 1801 astronom Italia, Piazzi menemukan asteroid Ceres yang bergaris tengah 750 kilometer.
b.      Komet/Bintang Berekor
Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi oleh kabut asap yang berdiameter + 100.00 km (termasuk selubung gas) dan diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah batu berkisah 10-20 km. Cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi eksitasi pada gas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.
c.       Meteor/Bintang Beralih
Merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm dan massanya < 1 gram. Merupakan semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.Jika oleh sesuatu sebab meteor masuk atmosfer bumi, karena gesekan dengan atmosfer akan timbul panas dan nampak berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut bintang beralih. Jika meteor akan nampak memasuki atmosfer bumi karena suhunya yang tinggi meteor itu akan hancur sampai kepermukaan bumi. Meteor yang sampai ke permukaan bmi disebut meteroid yang massanya + 10.000 ton pernah jatuh di permukaan bumi yang menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia.Meteorid tersebut mengandung besi dan nikel.
d.      Satelit
Merupakan pengiring planet.Yang bersama-sama mengelilingi matahari.Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi yang berotasi dalam 1 hari dan berevolusi satu bulan. Jarak bumi dan bulan + 384.403 km. Perbandingan antara bumi dan bulan sebagai berikut :
  • Massa bulan = 1/10 massa bumi.
  • Diameter bulan = ¼ Diameter Bumi = 3000 km
  • Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi
Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-gunung. Dipermukaan bulan tidak ada hawa mengakibatkan :
  • Suhu berubah sangat cepat, suhu tertinggi 100oC dan terendah -173oC.
  • Bunyi tidak dapat merambat sehingga sangat sunyi.
  • Langit tampak kelam
  • Tidak ada peredaran air, sehingga kering kerontang.

c.       BUMI SEBAGAI PLANET
Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6milyar tahun jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer atau 1 AU (ing: ASTRONOMICAL UNIT). Bumi kita tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya dan menggelembung pada equatornya. Jari- jari dikutub bumi adalah 6.356,8 Km sedangkan pada equator jari- jari nya 6.378,2 Km. pepat nya bola bumi ini disebabkan pada saat baru terbentuk bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian equator.
Selain memiliki massa jenis bumi juga melakukan rotasi. Rotasi adalah perputaran bumi berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi satu kali dmengitari porosnya adalah 1 hari atau 24 jam (tepatnya adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah “arah timur” yaitu dari barat ke timur.


·         Hipotesis Kejadian Bumi
1. Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace
Immanuel Kant (1755) dari Jerman, mengemukakan pikiran tentang kejadian bumi bahwa asal segalanya dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar.Terjadinya benturan masing-masing gas menimbulkan panas.Matahari berputar kencang dan di katulistiwanya memiliki kecepatan linear paling besar sehingga terlepaslah fragmen-fragmen.Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar melepaskan banyak panas dan mengembun, kemudian cair dan bagian luar makin padat.Demikianlah terjadi planet-planet, termasuk bumi.
Pierrre de Laplace (1796) dari Perancis mengemukakan adanya kabut yang berputar dan pijar.Dikatulistiwa terjadi penumpukan awan.Jika masa ini mendingin maka terlepaslah sedikit material dari induknya.Fragmen tadi jadi dingin dan mengembun, berputar mengelilingi induknya.Kemudian menyusul terlepasnya fragmen yang kedua dan seterusnya. Sembilan buah planet yang kini beredar dianggap terjadi dengan cara yang sama. Induknya adalah matahari.
2. Hipotesis Planetesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton, kira-kira seratus tahun setelah Kant dan Laplace, beranggapan matahari asal yang didekati oleh suatu bintang besar yang sedang beredar, maka terjadi tarik menarik sesuai dengan hukum Newton.Peledakan dimatahari melepaskan sebagaian materialnya dan tertarik oleh adanya bintang yang mendekat tadi. Material matahari itu akan sedikit menjauh dan kemudian mendingin sementara bintang besar itu terus berlalu. Selanjutnya terjadi pengembunan dan terbentuk sembilan planet dan planetoida.
3. Hipotesis Pasang Surut Gas
Dikemukakan oleh Jeans dan Jeffrries (1930) yang mendukung hipotesis planetesimal, mengemukakan adanya bintang besar yang mendekat, kira-kira seperti bulan dan bumi, yaitu bulan menyebabkan adanya pasang dan surut lautan.Bulan tak cukup kuat menarik air menjulur jauh. Akan tetapi matahari yang mendekati bintang besar itu menjauh, lidah api dari matahari asal itu putus dari induknya, pecah berkeping-keping seraya mengembun dan membeku menjadi planet-planet serta planetoida.

d.      STRUKTUR BUMI
·         Komposisi dan Struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang ter besar dari empat planet kebumian,dalam kedua arti , massa dan ukuran.dari ke empat panet kebumian, juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
·         Bentuk
Bentuk planet bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (ablate spheroid). Sebuah bualtan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi,menyebabkan ukuran diameter khatulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 112.742 km, atau kira-kira 40.000km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinidikan sebagai1/10.000.000 jarak antara khatulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
·         Lapisan bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
1)      Kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi yang terbagi dua kategori, yaitu kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudera memiliki ketabalan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan 20-70 km. penyusun kerak samudera yang utama adalah batuan basalt, sedangkan penyusun utama kerak benua adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. temperature kerak meningkat seiring kedalamannya . pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400o C.
2)      Mantel bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan ini bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada bagian mantel bagian atas ± 1500oC-300oC.
3)      Inti Bumi
Lapisan ini bumi dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapidan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sebesar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya 4.500oC. Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
§  Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.
§  Litosfer
Adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat.litosfer tersusun dalm dua lapisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya 50-100 km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
§  Hidrosfer
Air adalah senyawa gabungan dua atom hydrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O. sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah parairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
§  Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdidri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. System ini mencakup semua makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh. Secara etimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapt di artikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup.

e.       PEMBENTUKAN BENUA DAN SAMUDERA

·         Pembentukan Benua dan Samudra
a. Teori Apungan Benua - Alfred Lothar Wegener (1880-1930)
Ia mengemukakan teori yang disebut Apungan dan Pergeseran Benua-Benua pada tahun 1912 dihadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teori tersebut dipopulerkan pertama kalinya dalam bentuk buku pada tahun 1915 yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan Lautan). Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan ahli-ahli geologi, dan baru mereda pada tahun enampuluhan setelah teori Apungan Benua dari Wegener ini semakin banyak mendapat dukungan. Wegener mengemukakan teori tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut.

1. Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kesamaan pola garis kontur pantai tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya Benua Amerika Utara dan Selatan serta Eropa dan Afrika dahulu adalah daratan yang berimpitan. Berdasarkan fakta bahwa formasi
geologi di bagian-bagian yang bertemu itu mempunyai kesamaan. Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai tanjung Afrika Selatan sama 12 dengan formasi geologi yang ada di pantai Timur Amerika, dari Peru sampai Bahia Blanca.
2. Benua-benua yang ada sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yang disebut Benua Pangea. Benua Pangea tersebut pecah karena gerakan benua besar di selatan baik ke arah barat maupun ke arah utara menuju khatulistiwa. Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter/tahun, sedangkan Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/tahun.

Dengan peristiwa tersebut maka terjadilah hal-hal sebagai berikut:
a) Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri.
b) Samudra Atlantik menjadi semakin luas karena benua Amerika masih terus bergerak ke arah barat, sehingga terjadi lipatan-lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan utara-selatan, yang terdapat di sepanjang pantai Amerika Utara dan Selatan.
c) Aktivitas seismik yang luar biasa di sepanjang Patahan St. Andreas, di dekat pantai barat Amerika Serikat.
d) Batas Samudra Hindia semakin mendesak ke utara. Anak benua India semakin menyempit dan makin mendekati ke Benua Eurasia, sehingga menimbulkan lipatan Pegunungan  Himalaya. Pergerakan benua-benua sampai sekarang pun masih berlangsung, hal dibuktikan
dengan makin melebarnya celah yang terdapat di alur-alur dalam samudra.

b. Tim Peneliti Amerika Serikat (1969)
Hasil penelitian tim peneliti dari The New York American Museum of Natural History Ohio State University, dan Whichita State University, membuktikan bahwa daerah Alaska terletak di dekat khatulistiwa pada 200 juta tahun yang lalu. Pada tahun 1969, ditemukan fosil tulang rahang binatang amfibi air tawar purba, yang disebut lahyrintodont (salamander, kepalanya gepeng dan badannya besar). Fosil seperti itu ditemui pula di Amerika Selatan dan Afrika. 13 Bukti-bukti tersebut menguatkan teori apungan benua yang beranggapan bahwa 200 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua besar di planet bumi ini.

c. Teori Kontraksi
Menurut teori ini, Bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama. Massa yang panas bertemu dengan udara dingin membuatnya mengerut. Zat yang berbeda-beda menyebabkan pengerutan yang tidak sama, antara tempat satu dengan tempat yang lain. Inilah salah satu penyebab mengapa daerah satu dengan daerah lainnya berbeda bentuk. Teori ini dikemukakan oleh James Dana dan Elie Baumant. Ia menganalogikan Bumi dengan buah apel, yang apabila dalamnya kering maka kulit apel akan mengerut. Pendapat ini banyak dikritik, karena tidak mungkin penurunan suhu (pembentuk pegunungan dan lembah) berlangsung sangat drastis. Padahal kenyataannya, didalam bumi masih terdapat unsur pijar dan lapisan bumi yang terus mengalami pergerakan.

d. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory)
Ada seorang ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang mengemukakan teori tentang pembentukan benua. Menurut Alfred Wagener, sebelum jaman Carbon (± 300 juta tahun lalu), semua benua yang ada sekarang ini trgabung menjadi satu yang disebut benua Pangea. Benua pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu benua Laurasia (di bagian utara) dan benua Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya benua Pangea ini terjadi sekitar135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya benua Laurasia bagian barat bergerak ke utara menjauhi benua Gondwana yang akhirnya membentuk benua Amerika utara. Sedangkan benua Gondwana di selatan terpecah menjadi beberapa benua, yaitu sebagai berikut :
1)      Bagian barat bergeser terus kea rah barat menjadi benua Amerika Selatan.
2)      Bagian timur bergerak ke timur menjadi benua Afrika.
3)      Bagian yang lebih kecil di bagian timur terus bergerak kearah timur laut dan menjadi India.
4)      Satu bagian lagi terpecah menjadi dua,yaitu bagian timur terus bergerak ke arah timur laut, dan pechn bagn barat terus bergerak ke arah selatan.

e. Teori Konveksi
Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, dikemukakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi yang membawa 14 materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua. Bukti dari adanya kebenaran Teori Konveksi yaitu terdapatnya mid
oceanic ridge, seperti mid Atlantic Ridge, dan Pasific-Atlantic Ridge di permukaan bumi.
Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan semakin jauh dari punggung tengah samudra, umur batuan semakin tua. Artinya, terdapat gerakan yang berasal dari mid oceanic ridge ke arah yang berlawanan disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.

f. Teori Lempeng Tektonik
Teori Lempeng Tektonik dikemukakan oleh ahli geofisika Inggris Mc Kenzie dan Robert Parker. Menurut teori ini kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer yang berwujud cair kental. Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi. Teori lempeng tektonik muncul setelah Alfred Lothar Wagener, seorang ahli meteorologi dan geologi dari Jerman dalam buku The Origin of Continents an Oceans (1915), mengemukakan bahwa benua yang padat sebenarnya terapung dan bergerak di atas massa yang relatif lembek (continental drift). Selain itu, berdasarkan hasil pengamatannya beberapa bagian benua terdapat kesamaan bentuk pantai antara benua satu dengan lainnya. Ia juga mendapati kesamaan geologi dan kesamaan makhluk yang hidup di pantai seberang. Inti dari teori lempeng tektonik adalah kerak Bumi sebetulnya terdiri atas lempengan-lempengan besar yang seolah mengapung dan bergerak pada lapisan inti Bumi yang lebih cair. Teori ini dibuktikan oleh pakar-pakar geologi dengan waktu hampir setengah abad dan diterima sejak tahun 1960-an. Hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, serta bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra. Teori ini juga membuktikan bahwa benua-benua selalu bergeser. Berdasarkan arahnya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
1. Konvergen yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan benua, atau antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra. Contohnya tumbukan antara lempeng India dan lempeng benua Eurasia yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya
2. Divergen yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik, contohnya gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dan Amerika bagian selatan.
3. Sesar mendatar yaitu saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya gesekan antara lempeng Samudra Pasifik dan lempeng daratan Amerika Utara
yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar Mendatar (zona transform).

Perairan laut yang besar dikenal dengan samudera tersebar pada 4 samudera antara lain :
1)      Samudera Hindia;
2)      Samudera Pasifik;
3)      Samudera Atlantik,dan
4)      Samudera Arktik.


 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar